Kejadian Stunting Berdampak pada Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 36-48 bulan

Penulis

  • Emy Yulianti Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Vegy Meldani Poltekkes Kemenkes Pontianak
  • Jehani Fajar Pangestu Poltekkes Kemenkes Pontianak

Kata Kunci:

Stunting, Perkembangan Balita, Motorik Kasar

Abstrak

Kasus stunting di Kalimantan Barat (Kalbar) sendiri untuk tahun 2018 mencapai sekitar 30%.. Dampak yang ditimbulkan dari stunting dapat dibagi menjadi dampak jangka panjang dan jangka pendek. Dampak jangka panjang stunting yaitu postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, dampak terjadinya stunting, salah satu yang sangat berpengaruh  terhadap terjadinya stunting adalah perkembangan motorik kasar pada anak menjadi terganggu. Tujuan menganalis hubungan kejadian stunting terhadap perkembangan motorik kasar balita di Puskesmas Tuan-Tuan Kabupaten Ketapang. Metode  Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif analitik dengan pendekatan cross  sectional. Populasi target dalam penelitian ini adalah anak dengan riwayat stuntingusia 36-48  bulan di Puskesmas Tuan-Tuan Kabupaten Ketapang berjumlah 34 orang dan mengunakan  teknik purposive  sampling. Jenis data yang digunakan primer dan sekunder, tehnik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan instrument yang digunakan Kuesioner Pra Skrining (KPSP) untuk melihat perkembangan motoric kasar balita usia 36 sampai dengan 48 bulan yang memiliki riwayat stunting, analisa data yang digunakan chi-square. dengan persetujuan komisi etik no 181/KEPK-PK.PKP/VIII/2021. Hasil penelitian da hubungan kejadian stunting terhadap perkembangan motoric kasar balita

Unduhan

Diterbitkan

08/17/2024

Cara Mengutip

Yulianti, E., Meldani, V., & Fajar Pangestu, J. . (2024). Kejadian Stunting Berdampak pada Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 36-48 bulan . Jurnal Mitra, 3(2). Diambil dari https://jurnal.mitrasmart.co.id/index.php/jm/article/view/107